Sektor pariwisata dan pasar dalam negeri potensial menjadi sabuk pengaman perekonomian nasional ketika terjadi perlambatan ekonomi dunia. Meskipun perlabatan ekonomi global juga menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pariwisata.
“Pariwisata Indonesia tidak rentan terhadap krisis sehingga sektor pariwisata pariwisata dan pasar dalam negeri dapat menjadi sabuk pengaman perekonomian nasional,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kkreatif Mari Elka Pangestu di Jakarta, Rabu 7 Desember 2011 dalam acara Seminar Outlook Pariwisata 2012 bertema Optimalisasi Sektor Ekonomi Kreatif bagi Industri Pariwisata di Indonesia yang digelar LKBN Antara.
Ia mengatakan, krisis ekonomi dan ketidakpastian global diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa tahun mendatang. Menurutnya, hal itu akan menjadi tantangan global tersendiri di mana perkembangan wisatawan global selama 15 bulan pada kurun 2008-2009 sempat mengalami pertumbuhan negatif, menurut data UN-World Tourism Organization (UNWTO).
Pada 2010 dan 2011, badan PBB tersebut memang mencatat perkembangan wisatawan global tumbuh positif yakni 6,6 persen pada 2010 dan 4,5 persen pada 2011.
“Tapi jangan khawatir karena kita memiliki potensi yang besar untuk sektor pariwisata. Indonesia merupakan negara archipelago terluas dan memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia dengan 237 orang. Negara kita membentang 5.120 km dari timur ke barat, 1.760 km dari utara ke selatan,” ucap dia.
Mari menambahkan, Indonesia juga menempati peringkat 39 dari sisi Cultural Heritage dari 139 negara menurut World Economic Forum.
“Kita mempunyai delapan World Heritage Cultural Sites dan potensial menjadi tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival Internasional dan industri kreatif yang kuat,” kata mantan Menteri Perdagangan itu.
Dari sisi kelompok umur, pihaknya mencatat sebagian besar penduduk Indonesia masih dalam usia produktif atau berada di bawah 29 tahun.Tren dan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia juga mengalami kenaikan dalam dua tahun terakhir.
“Bahkan pada Juli 2011, kita mengalami titik tertinggi kedatangan wisman dalam tiga tahun terakhir sebesar 750 ribu dalam satu bulan,” imbuhnya.
Pihaknya sendiri menetapkan target optimistis kunjungan wisman pada 2012 sebanyak 8 juta orang sampai tutup tahun. Ia menyadari hal yang akan juga menjadi tantangan ke depan adalah persoalan koordinasi antar-berbagai pihak.
“Semoga ke depan koordinasi lebih baik. Fasilitasi dan advokasi. Kita dorong juga Kementerian Hukum dan HAM juga harus didorong dalam hal penguatan dan perlindungan HAKI,” jelas Mari. (Suarapembaruan.com)
Sumber : http://www.wartaukm.com/pariwisata-amankan-perekonomian-nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar