Blogger Backgrounds

Selasa, 20 Desember 2011

Ekonomi Pertanian


Ilmu ekonomi Pertanian merupakan cabang ilmu yang relatif baru. Bila ilmu ekonomi modern dianggap lahir bersamaan dengan penerbitan karya Adam Smith yang berjudul The Wealth of Nation pada tahun 1776 di Inggris,maka ilmu ekonomi pertanian baru dicetuskan untuk pertamakalinya pada awal abad 20,tepatnya setelah terjadi depresi pertanian di Amerika pada tahun 1890. Di Amerika Serikat sendiri mata kuliah Rural Economics mula-mula diajarkan di Universitas Ohio pada tahun 1892,menyusul kemudian Universitas Cornell yang memberikan mata kuliah Economics of Agriculture pada tahun 1901 dan Farm Management pada tahun 1903. Sejak tahun 1910 beberapa universitas di Amerika Serikat telah memberikan kuliah-kuliah ekonomi pertanian secara sistematis. Di Eropa ekonomi pertanian dikenal sebagai cabang dari ilmu pertanian. Penggubah ilmu ekonomi pertanian di Eropa adalah Von Der Goltz yang menuliskan buku Handbuch der Landwirtshaftlichen Bertriebslehre pada tahun 1885 (Mubyarto,1979).

Di Indonesia mata kuliah ekonomi pertanian pada awalnya diberikan pada fakultas-fakultas pertanian dengan tradisi pengajaran Eropa oleh para Guru Besar Ilmu Pertanian antara lain Prof. Iso Reksohadiprojo dan Prof. Ir. Teko Sumodiwirjo. Pada perkembangan berikutnya ilmu ekonomi pertanian semakin memperoleh tempat setelah pembentukan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) pada bulan Februari 1969 di Ciawi,Bogor. Sejak itu pengakuan atas profesi baru ini berlangsung makin cepat sejalan dengan dilaksanakannya Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita I) yang dicanangkan pada tanggal 1 April 1969.

Karakteristik Ilmu Ekonomi Pertanian

Dari ilustrasi historis di atas diperoleh dua gambaran utama ialah bahwa ilmu ekonomi pertanian bersumber pada dua jenis cabang ilmu:Ilmu Pertanian atau usahatani dan Ilmu Ekonomi. Dengan demikian saat makna konseptual ilmu ekonomi pertanian dipertanyakan,ada beberapa alternatif jawaban. Salah satu jawaban yang paling sering dilontarkan adalah bahwa ekonomi pertanian merupakan aplikasi prinsip-prinsip ilmu ekonomi di bidang pertanian. Jawaban ini benar meski dalam pengertian yang sempit. Mengapa? Sebab definisi di atas tidak mampu merepresentasikan muatan ekonomi,sosial serta isu-isu lingkungan hidup yang sebagaimana kita ketahui sangat lekat dengan masalah-masalah ekonomi pertanian. Persepsi bahwa ekonomi pertanian semata-mata mencakup praktek-praktek produksi pertanian dan peternakan tidak dapat dibenarkan sebab ruang lingkup ekonomi pertanian juga menyentuh aktivitas perekonomian yang jauh lebih luas,khususnya yang berkaitan dengan industri bahan pangan dan serat. Oleh karena itu sebelum mendefinisikan ekonomi pertanian perlu dikaji terlebih dahulu ruang lingkup ilmu ekonomi dan peran sektor pertanian dalam perekonomian secara umum. Selanjutnya karena ekonomi pertanian dapat dipandang sekaligus sebagai cabang ilmu-ilmu pertanian dan ilmu ekonomi,maka ekonomi pertanian haruslah mencakup analisis ekonomi dari proses teknis produksi serta hubungan-hubungan sosial dalam produksi pertanian.

Definisi dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Pertanian

Ekonomi:Makna Terminologis

Makna terminologis ilmu ekonomi yang utama berkaitan dengan masalah pilihan. Konsumen misalnya harus menetapkan pilihan atas beberapa jenis barang yang ingin dikonsumsinya. Konsumen senantiasa berupaya memaksimalkan kepuasan dengan keterbatasan sumberdaya finansial yang mereka miliki. Kita semua,terlepas dari siapa dan apa peran kita harus mengambil keputusan mengalokasikan waktu yang kita miliki untuk bekerja atau tidak. Kita juga harus mengambil keputusan apakah akan membelanjakan uang kita atau menabung saja. Produsen di sisi lain juga harus mengambil keputusan dalam aktivitas produksinya. Tujuan produsen adalah memaksimalkan profit dengan keterbatasan modal usaha yang mereka punyai pada tingkat harga jual produk mereka di pasar.

Sumber :
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110929044952AARwJw6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar