Blogger Backgrounds

Rabu, 13 November 2013

Paragraf Induktif

MENINGKATNYA UTANG LUAR NEGERI SWASTA

Kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yaitu dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan pada triwuln III tahun 2013 sebesar 5,62% lebih rendah dibandingkan triwulan II sebesar 5,8%. Pertumbuhan yang terus menurun terjadi akibat terjadinya defisit yang secara tidak langsung menyebabkan turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Penurunan nilai tukar rupiah tersebut menyebabkan naiknya utang luar negeri pemerintah dan swasta.
Dengan menurunnya nilai tukar rupiah pemerintah membuat keputusan untuk menaikkan BI Rate mencapai 150 basis point (bps) menjadi 7,25%. Peningkatan BI Rate akan mendorong pihak swasta mencari pinjaman pembiayaan dari luar negeri yang lebih murah contohnya negara Singapura dan Malaysia yang belum menaikkan suku bunga acuan.  Hal ini mengharuskan pemerintah harus mewaspadai atas kemungkinan meningkatnya utang luar negeri swata yang pada bulan juli telah mencapai US$ 133,938 miliar atau sekitar Rp 1.553,68.
Starategi defisit anggaran yang tidak diimbangi dengan kontrol akan sangat berbahaya, strategi ini digunakan oleh Indonesia dengan tujuan untuk pembiayaan pengembangan yang akan meningkatkan peningkatan nasioanal. Pemeritah tidak menyadari biaya yang ditanggung di masa yang akan datang akan semakin membesar. Lalu adanya faktor sosial politik dari penentuan kebijakan faktor sosial dan politik lebih dominan dari pada faktor ekonomi dalam melakukan utang. Semua keadaan tersebut yang mengakibatkan besarnya utang luar negeri.
Secara internal utang luar negeri menjadi penghambat tumbuhnya kemandirian ekonomi dalam negara. Utang membuat terjadinya kontraksi belanja sosial, merosotnya kesejahteraan rakyat, dan memperparah kesenjangan. Secara eksternal utang luar negeri menjadi meningkat ketergantungan negara pada pasar luar negeri. Dilihat dari sisi ideologi utang luar negeri dipakai oleh negara-negara pemberi pinjaman seperti Amerika untuk menyebarluaskan ideologi. Negara yang mengambil keputusan untuk berhutang kepada pihak luar negeri akan merasakan dampak yang berkaitan dengan hal-hal yang telah disebutkan.
Dengan melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak peminjam, selain itu pemerintah juga menggandeng lembaga-lembaga keuangan internasioanal untuk membantu penyelesaian utang luar negeri. Pemerintah juga telah membentuk Tim Penanggulangan Masalah Utan –Utang Perusahaan Swasta Indonesia (THSI).  Langkah-langkah tersebut dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi maslah tersebut.
Keterangan : yang digaris bawahi adalah kallimat utama






Tidak ada komentar:

Posting Komentar