Nama :
Lia Septyana Maharany
Kelas :
4EB18
NPM :24211095
Tugas ke-1
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Akuntansi memainkan peranan yang sangat
penting dalam masyarakat. Akuntansi internasional melaporkan perusahaan
multinasional (multinational company-MNC) dengan operasi dan transaksi yang
melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan
kepada para pengguna yang berlokasi di negara selain negara selain perusahaan
pelaporan.
A. SUDUT
PANDANG SEJARAH
1.
Double
entry bookiping (Luca Pacioli), Italia-Inggris (selanjutnya ke persemakmuran
Inggris termaksud AS).
2.
Model
Akuntansi Belanda, diimpor ke Indonesia.
3.
Perkembangan
Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (Munculnya sekolah bisnis).
4.
Seiiring
perubahan jaman dan perkembangan hubungan internasional, kerumitan akuntansi
semakin menjadi.
Penjelasan tentang Sudut Pandang
Sejarah
Awalnya,
Akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke-14 dan ke-15. Sistem
pembukuan berpasangan, dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern
dimulai sejak double entry accounting
ditemukan dan digunakan dalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang
diperkenalkan oleh Luca Pacioli(1447).
Luca Pacioli
lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah
orang yang pertama sekaligus yang mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam buku
berjudul : Summa the arithmetica
geometria proportioni et propotionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah
yang berpendapat bahwa prinsip dasar double
accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek
akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui
sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli
did not claim that his ideas were orinigal, just that he was the one who was
trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book
that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen
rather than bankers”.
Praktek
dengan metode vinetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah
menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara
eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris.
Luca memperkenalkan 3 (tiga) catatan penting yang harus dilakukan :
1. Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
2. Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicacat dalam jurnal.
3. Buku Besar, adalah suatu buku yang
merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system
(Raddebaugh, 1996).
Perkembangan
sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di
Italia selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
“Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintaha.
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utaradan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.
“Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintaha.
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utaradan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.
Paruh
Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu
disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin
terasa di Dunia Barat.
Bagi
banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik
nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional
B. SUDUT PANDANG KONTEMPORER
1. Adanya usaha
mengurangi perbedaan akuntansi internasional.
2. Pengendalian
modal.
3. Valuta asing.
4. Investasi asing
langsung.
5. Liberalisasi
transaksi.
6. Privatisasi
perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan
investasi lintas batas).
7. Kemajuan dalam
teknologi informasi.
Penjelasan
tentang Sudut Pandang Kontemporer
Terdapat sejumlah faktor tambahan yang
menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini
tumbuh dari pengurangan signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan
pengendalian modal secara nasional yang
terjadi
bersamaan dengan seiring kemajuan teknologi informasi.
Pengendalian nasional terhadap arus
modal, valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi terkait telah
diliberalisasikan secara dramatis beberapa tahun terakhir, sehingga hambatan bisnis
internasional berkurang.
Kemajuan taknologi informasi
menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi
yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi yang
efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa
produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbal-balik
yang menjadi karakter hubungan perusahaan dengan pemasok, perantara dengan
pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok,
pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari pelanggan.
C.
PERTUMBUHAN DAN
PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara tradisional
terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan ini yang berakar dari masa
lampau, akan terus berlanjut.
Isu akuntansi utama yang berhubungan
dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi mata uang
asing. Bisnis internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing
langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi dari luar
negeri dengan membentuk afiliasi yang dsimiliki seutuhnya, usaha patungan atau
afiliasi stau analisis strategis.
Operasi yang dilaksanakan diluar negeri
membuat manager kauangan dan akuntan menghadapi resiko barupa semua jenis
masalah yang ketika operasi perusahaan tidak mereka hadapi kerika operasi
perusahaan dilaksanakan didalam wilayah stau negara.
Prinsip pelaporan keuangan nasional
dapat berbeda secara signifikan dari suatu negara ke negara lain karena
prinsip-prinsip akuntansi tersebut dibentuk oleh lingkungan sosial ekonomi yang
berbeda. Selain itu terdapat pilihan kurs nilai tukar yang digunakan untuk
mengkonversi akun-akun luar negeri ke dalam satu mata uang pelaporan.
Manajer keuangan dan akuntan juga harus
memahami pengaruh kompleksitas lingkungan pengukuran akuntansi suatu perusahaan
multinasional, memahami pengaruh perubahan akuntansi suatu perusahaan
multinasional, memahami pengaruh perubahan nilai tukar dan tingkat inflasi
merupakan hal penting, memiliki pengetahuan mengenai hukum pajak dan nilai mata
uang untuk usaha yang beroperasi dilebih satu negara.
D.
INOVASI
KEUANGAN
Manajemen resiko telah menjadi istilah
yang popular dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Dengan deregulasi pasar
keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, vollatilitas dalam harga
komoditas, valuta asing kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa saat ini.
Berdasarkan kondisi dunia saat ini keuangan perlu menyadari resiko yang mereka
hadapi, memutuskan resiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil
strategi manajemen risiko yang dijalankan. Meskipun kemajuan teknologi
memungkinkan pergeseran risiko keuangan ke pihak lain, tetapi beban untuk
mengukur risiko antar pihak tidak dapat dialihkan dan sekarang berada dipihak
sekelompok besar pelaku pasar, diantaranya berada di negara lain.
E.
KOMPETISI
GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan
semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global.
Terdapat standar penentuan acuan (benchmarking),
suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang
memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini
melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
F.
MERGER DAN
AKUISISI LINTAS BATAS
Merger umumnya diringkas dengan istilah
sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting
dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi
bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan pengukuran
nasional dapat memperumit proses panilaian perusahaan.
Sebagai contoh, penilaian perusahaan
sering kali didasarkan pada faktor-faktor berbasis harga (price), seperti rasio
harga atas laba (P/E). Pendekatan disini adalah untuk menurunkan rata-rata
faktor P/E untuk perusahaan yang sebanding dalam industri dan penerapan faktor
ini atas laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang sedang diniali untuk
menghasilkan harga tawaran yang memadai.
Perhatian utama perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas terget akuisisi asing adalah sejauh apa faktor E (laba-earnings) dalam ukuran P/E ini merupakan refleksi sesungguhnya dari variabel yang sedang diukur, bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.
Perhatian utama perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas terget akuisisi asing adalah sejauh apa faktor E (laba-earnings) dalam ukuran P/E ini merupakan refleksi sesungguhnya dari variabel yang sedang diukur, bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.
G.
INTERNASIONALISASI
PASAR MODAL
Faktor yang banyak menyumbang perhatian
lebih terhadap akuntansi internasional dikalangan eksekutif perusahaan,
investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi akuntansi dan para
pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia.
Federasi Pasar Modal Dunia ( Word Federation of Exchanges ) melaporan
bahwa perusahaan domestik mencatat sahamnya meningkat di beberapa pasar dan
menurun dibeberapa pasar lainnya selama masa-masa dekade sekarang, yang
sebagian disebabkan oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada
penghapusan pencatatan sahaam (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan
yang terkait. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar adalah, Amerika Utara, Asia
Pasifik dan Eropa.
H.
EKONOMI AMERIKA
Ekonomi
AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990 pada
tahun 2000, baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi bursa efek lain diseluruh
dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai
perdagangan saham asing, modal yang diperoleh perusahaan yang baru terdaftar,
jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing
yang mencatatkan sahamnya. Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas
global juga meningkat. Kapitalisasi pasar di Amerika dalam persentase terhadap
total global berada pada posisi 47,5% pada awal tahun 2006. Amerika Serikat
akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika Amerika merampingkan
berbagai ketetapan peraturan permodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu
memberatkan.
EKONOMI EROPA
BARAT
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas
terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan.
Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar
ekuitas yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa
Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama
menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Privatisasi yang
dilakukan terhadap banyak perusahaan besar milik pemerintah telah membuat pasar
ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik investor non-institusional
(non-lembaga), yang hingga pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan
Persatuan Moneter Eropa (European Monetary Union).
Pasar ekuitas Eropa akan terus tumbuh.
Juga banyak dan lebih banyak lagi investor asing memasuki pasar ekuitas Eropa.
Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam persentase dibandingkan peningkatan
arus obligasi lintas batas, sebagian karena ekuitas merupakan investasi yang
menguntungkan.
Persaingan terus-menerus di antara
bursa efek Eropa ikut berperan dalam membangun kultur pasar modal. Selama tahun
1990, pasar modal di benua Eropa telah menjadi makin terarahkan pada
kepentingan para investor untuk meningkatkan kredibilitas mereka dan untuk
menarik minat para investor baru.
Pasar
Ekuitas Eropa
Pasar modal Eropa sedang mengalami perubahan
besar dalam waktu singkat, sebagian dikarenakan globalisasi perekonomian dunia
dan meningkatnya integrasi ekonomi di dalam Uni Eropa.
Budaya
Ekuitas yang baru di Eropa Kontinental
Tumbuhnya budaya ekuitas di Eropa
merupakan dasar untuk memperkirakan pertumbuhan kelanjutan di pasar ekuitas
Eropa. Persaingan yang intensif di kalangan bursa efek Eropa memicu timbulnya
perkembangan suatu budaya ekuitas, yang kemudian menjadi lebih
berorientasi ke investor untuk meningkatkan kredibilitas dan menarik pencatatan
saham baru.Banyak regulator efek dan bursa efek Eropa telah melaksanakan aturan
pasar yang lebih ketat dan memperkuat upaya penegakan aturan. Meski demikian,
persaingan ketat juga menyebabkan bursa efek dan regulator nasional untuk
mempermudah aturan pencatatan saham dan memberikan pengecualian khusus bagi
perusahaan penerbit saham.
Meski
selama tahun1990-an perusahaan di Eropa Kontinental telah memulai corporate
governance untuk menarik modal baru dan minat investor, namun banyak perusahaan
termasuk diantaranya perusahaan terbesar didunia, masih tertinggal jauh dari
pengungkapan dan standar pencatatan saham yang ada di Inggris dan Amerika
Utara.
I.
PENCATATAN DAN
PENERBITAN SAHAM LINTAS BATAS
Gelombang minat melakukan pencatatan
saham lintas batas yang terjadi di pasar baru Eropa, menunjukan bukti bahwa
perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas-batas di Eropa
untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap
produk mereka dan atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan,
khususnya di negara-negara di mana perusahaan memiliki operasi yang signifikan
dan atau pelanggan.
Regulator nasional dan bursa efek
sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang
merupakan hal yang penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau
mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Oleh karena pasar modal
menjadi makin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para
penerbit asing.
Banyak perusahaan Eropa mengalami
kesulitan ketika memutuskan di mana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan
sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan dan
karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlakukan saat ini. Pemahaman
mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit saham dan bursa efek
saling berhubungan juga diperlukan. Negara asal, industri, dan besarnya
penawaran perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan. Biaya dan manfaat kombinasi pasar yang berbeda juga perlu
untuk dipahami.
Kerap perubahan yang terjadi di pasar-pasar
modal seluruh dunia hingga saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan
melambat. Salah satu contoh adalah makin bertambah pentingnya konsolidasi dan
kerja sama di antara bursa efek dunia. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa
dalam kurun waktu yang cukup singkat, pasar keuangan dan perdagangan akan
didominasi oleh dua atau tiga bursa efek dunia yang beroperasi lintas benua.
Hal ini akan secara signifikan meningkatkan keterbukaan perusahaan-perusahaan
internasional bagi para investor internasional. Seluruh perkembangan ini
dihadapkan pada situasi yang sangat kompleks bagi regulasi laporan keuangan.
Faktor-faktor
yang relevan dalam memilih Pasar Luar Negeri :
1. Sejauh mana
minat terhadap perusahaan, ditunjukan oleh jumlah partisipasi analis
keuangan dan investor dalam sebuah pasar.
2. Tingkat
aktivitas perdagangan pada bursa efek.
3. Kemudahan untuk
meningkatkan jumlah modal. Beberapa wilayah yurisdiksi memiliki daftar yang
rumit atau ketentuan pelaporan yang berlaku mungkin sulit atau tidak mungkin
dipenuhi oleh perusahaan yang lebih kecil.
4. Ketersediaan
modal di suatu pasar.
5. Reputasi Bursa
Efek.
6. Sejauh mana
keinginan perusahaan untuk meningkatkan profil dan menciptakan identitas
mereknya di pasar tertentu.
7. Seberapa jauh
lingkungan regulasi dan bahasa suatu pasar mirip dengan yang ada di pasar atau
negara asal perusahaan.
8. Seberapa jauh
investor institusional menghadapi pembatasan wajib atau yang sukarela terhadap
proporsi portofolio investasi mereka yang dapat mereka miliki dalam bentuk
surat berharga.
9. Apakah sifat
dan kegiatan investor di pasar tersebut ?
10. Bagaimana
kemungkinan suatu perusahaan akan diharuskan untuk mencatatkan sahamnya di
pasar lokal sehingga dapat melakukan merger atau akuisisi di suatu negara
tertentu?
11. Apakah terdapat
kebutuhan bagi saham yang dicatatkan pada pasar lokal untuk digunakan dalam
program opsi saham karyawan?
Daftar
Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar