Blogger Backgrounds

Sabtu, 12 Mei 2012

STRUKTUR PRODUKSI,DISTRIBUSI PENDAPATAN dan KEMISKINAN


Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan


Tugas Minggu ke-7

1.  Struktur Produksi

Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa   pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional. Berdasarkan lapangan usaha struktur produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, yakni sektor primer, sekunder, dan tersier.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder dan tersier. Perubahan struktur produksi dapat terjadi karena :
-   Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri
-       Perubahan teknologi yang terus-menerus, 
-  Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.
Struktur produksi nasional pada awal tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh peranan sektor primer, tersier, dan industri. Sejalan dengan semakin meningkatnya proses pembangunan ekonomi maka pada akhir Pelita V atau kedua, struktur produksi nasional telah bergeser dari dominasi sektor primer menuju sektor sekunder.

Gross Domestic Product (GDP) adalah penghitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (negara) secara geografis. GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Kenaikan GDP memberikan indikasi bahwa aktivitas ekonomi di suatu negara meningkat. Jumlah barang dan jasa yang diproduksi terus bertambah, begitupun sebaliknya apabila GDP menurun maka aktivitas ekonomi suatu negara menurun dan bisa diduga terdapat masalah dalan negara tersebut.
GDP sudah umum dijadikan patokan tingkat pertumbuhan suatu negara. GDP berguna untuk mengukur tingkat aktivitas ekonomi.  Bagilah GDP dengan jumlah penduduk dan Anda akan mendapatkan GDP per kapita. Sayang GDP tidak memberikan informasi yang lebih mendalam tentang peningkatan kualitas hidup. Dengan adanya GDP pemerintah dianggap dapat mengukur dan memperbandingkan kinerja perekonomian serta melihat seberapa besar dampak, efektivitas dan efisiensi intervensi pemerintah terhadap perekonomian.
Manfaat GDB :
1)      Dapat mengetahui dengan segera apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak.
2)      Menghitung perubahan harga.
Keterbatasan GDB  :
1)      Perhitungan GDB dan analisis kemakmuran.
2)      Perhitungan dan masalah kesejahteraan.
3)      GDB perkapita dan masalah produksi.

2.  Pendapatan Nasional

2.1 Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional dapat di artikan sebagai suatu angka atau  nilai yang menggambarkan seluruh produksi,pengeluaran,ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku /sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Besarnya pendapatan nasional dipengaruhi  oleh beberapa faktor, antara lain : 1.Tersedianya faktor produksi,2.Ketrampilan dan keahlian tenaga kerjanya,3.Kemajuan Teknologi produksi yang digunakan, 4.Stabilitas nasional

2.2 PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product)

GDP (Gross Domestic Product) atau Produksi Dometik Bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku / sektor ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
Yang perlu diingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda (double counting) yang dapat menyebabkan pendapatan nasional (GDP) Indonesia tampak lebih besar. Salah satu akibatnya adalah seolah-olah negara Indonesia sudah cukup maju dan makmur (terlihat dari GDP yang tampak besar ), sehingga bantuan luar negeri akan diahlikan ke negara yang lebih membutuhkan. Dengan demikian kita akan kehilangan kesempatan mendapatkan tambahan dana pembangunan, sedangkan kita sesungguhnya masih sangat membutuhkannya.
Untuk menghindari kesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan salah satu dari dua cara dibawah ini :
1. Pertama GDP dihitung hanya dari nilai akhir dari suatu produk saja, misalnya untuk industri otomotif, hasil akhirnya saja (mobil) yang akan dihitung.
2. Kedua dengan menjumlahkan nilai tambah dari masing-masing komoditi yang di hasilkan masing-masing produsen.
Gross Domestic Product ini diperoleh dengan menggunakan konsep kewilayahan, artinya nilai produksi tersebut diperoleh dari seluruh kegiatan produksi dari semua pelaku ekonomi yang melaksanakan kegiatan produksinya di wilayah Indonesia saja.

2.3       PNB/GNP(Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)

Produk Nasional Bruto meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara(nasional) selama 1 tahun. Dalam pengertian GNP ini, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada diluar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
-       GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
-   GNP = GDP + Pendapatan faktor produkso domestik yang ada di Luar Negeri –  Pembayaran atas faktor Produksi Luar Negeri  

2.4       PNN/NNP(Produk Nasional Netto/Net National Product)

Produk nasional netto adalah GNP dikurangi dengan depresiasi atau penyusutan yang disebut juga replacement dari barang modal. Replacement atau pengganti barang modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang terpakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimullkan kesalahan meskipun relatif kecil.
NNP = GNP – Depresiasi
         
2.5       NNI ( Pendapatan Nasional/Net National Income )

Pendapatan Nasional Netto adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurangi pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain, contoh pajak penjualan, pajak impor,bea ekspor,dan cukai-cukai.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
NNI = NNP – Pajak Langsung – Subsidi


2.6       PI ( Pendapatan Personal / Personal Income )
Pendapatn perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun. Dalam pedapatan perseorangan termasuk juga pembayaran transfer ( Transfer Payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa proses produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu.
PI = (NNI + Transfer Payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan)

2.7       DI ( Pendapatan Personal Disposible/Disposible Income)
Disposible Income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
DI = PI – Pajak Langsung
DI = PI – Pajak Pendapatan Personal

2.8 Pendapatan Perkapita
Pendapatan per kapita (per capita income) adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Biasanya digunakan sebagai salah satu indikator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per kapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasioanal (GNP atau GDP) dengan jumlah penduduk di suatu negara (Indonesia).

Sumber : Buku Ekonomi,SMA kelas X ,yudhistira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar