Blogger Backgrounds

Kamis, 22 Maret 2012

Indeks Harga dan Inflasi

Indeks Harga dan Inflasi
Tulisan 2
A.  Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga kkonsumen adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau antarwaktu.
Menurut Badan Pusat Stastistik, angka indeks harga adalah angka yang menunjukkan perbandingan harga dalam dua waktu yang berbeda sehingga angka indeks didefinisikan sebagai angka perbandingan antara harga komoditas atau kelompok komoditas yang terjadi pada suatu periode waktu dengan periode waktu yang telah ditentukan.
Tujuan menghitung IHK adalah:
1.     Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergabung pada diagram timbangan IHK.
2.     Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi.
3.     Sebagai pe nghitung penyesuain upah minimum kabupaten.
4.     Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan masyarakat yang ada dipasar.
Dengan demikian dalam menghitung IHK setiap harga komoditas diberi bobot yang mencerminkan tingkat pentingnya komoditas tersebut.

B.  Inflasi

1.     Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus ( kontinu ).
Artinya : tingkat harga yang dianggap tinggi belum menunjukkan inflasi, dianggap inflasi jika terjadi proses kenaikan harga yang terus-menerus dan saling pengaruh mempengaruhi.

Tanda Terjadi Inflasi :
-         Adanya kecenderungan harga-harga meningkat.
-         Peningkatan harga terus menerus.
-         Harga yang meningkat secara umum.

2.     Penggolongan Inflasi
a.     Berdasarkan Sumber Terjadinya Inflasi:
-         Inflasi yang berasal dari dalam negeri
-         Inflasi yang berasal dari luar negeri
b.     Berdasarkan Cakupan Pengaruh Kenaikan Harga
c.      Berdasarkan Parah atau Tidaknya Inflasi:
-         Inflasi ringan (dibawah 10% setahun )
-         Inflasi sedang ( antara 10%-30 % setahun )
-         Inflasi berat ( antara 30 % - 100 % setahun )
-         Inflasi tak terkendali ( diatas 100 % setahun )
Pada penggolongan inflasi ini berguna untuk melihat dampak dari inflasi yang bersangkutan.

3.     Sebab-Sebab Timbulnya Inflasi
a.     Tarikan Permintaan ( Demand Full Inflation )
b.     Desakan Biaya ( Cost Push Inflation )
Inflasi yang terjadi karena penurunan agregat sering di sebut cost push inflation.


c.      Inflasi Campuran
Inflasi campuran adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi ( campuran ) antara unsur inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
d.     Inflasi Impor atau Imported Inflation
Imported inflation adalah inflasi yang terjadi akibat pengaruh inflasi dari luar negeri.

4.     Pengukuran Laju Inflasi
Untuk menentukan besar harga kenaikkan harga barang terlebih dahulu dihitung angka indeks harga. Angka indeks harga adalah pebandingan harga-harga barang  tertentu pada suatu periode yang berbeda atau pada periode yang sama dalam bentuk presentasi.
a.     Metode Pengukuran Indeks Harga
Ada dua metode dasar yang digunakan untuk menghitung indeks harga, yaitu indeks Laspeyres dan indeks Paasche yang menggunakan jumlah barang pada tahun sekarang sebagai basis.


b.     Cara Mengukur Laju Inflasi
-         GNP Deflator
GNP Deflator adalah suatu indekks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna mendapatkan nilai rill GNP.
GNP Deflator digunakan untuk menghilangkan pengaruh perubahan harga dan mencatat yang sebenarnya.
-         Indeks Harga Konsumen ( IHK )
Indeks harga konsumen mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumen. IHK mengukur biaya yang langsung dibayar oleh konsumen pada tingkat harga eceran.

5.     Mengatasi Inflasi
Usaha mengatasi inflasi haruslah dengan dimulai sebab-sebab terjadinya inflasi supaya dapat dicari jalan keluarnya, yaitu bagaimana memecahkan masalah inflasi atau bagaimana membebaskan masyarakat dari tekanan inflasi.
Oleh karena itu, untuk menanggulangi inflasi yang utama ialah bagaimana menekan laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar pula mengurangi jumlah uang yang beredar.
Untuk mencapai sasaran dalam mengatasinya ada 3 kebijakan :
a.     Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (  keuangan ) yang bertujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan moneter tersebut adalah :
-         Politik Diskonto terhadap Bank Umum
Bank Indonesia memerintah bank umum agar mengurangi atau mempersempit pemberian kredit kepada masyarakat dengan cara menaikkan bunga pengaman sehingga uang yang beredar akan menurun.
-         Politik Pasar Terbuka
Bank Indonesia akan menjual surat-surat berharga ( seperti obligasi ) ke pasar modal.
-         Menaikkan Cash Ratio
Bank sentra pada umumnya menentukan angka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban giral bank. Angka banding tersebut bisa disebut minimum cash ration.
-         Kebijakan Kredit
Kebijakan kredit dapat dilakukan dengan cara pemberian kredit secara selektif.
b.     Kebijakan Fiskal
-         Mengatur Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
-         Menaikan Tarif  Pajak
-         Mengadakan Pinjaman Pemerintah
c.      Kebijakan Nonmoneter ( Kebijakan Rill )
-         Menaikkan Hasil Produksi
-         Kebijakan Upah
-         Pengawasan Harga

6.     Dampak Inflasi
Dampak inflasi terhadap perekonomian adalah :
a.     Investasi Berkurang
b.     Mendorong Tingkat Bunga
c.      Mendorong Tindakan Spekulatif
d.     Menimbulkan Kegagalan Pelaksanaan Pembangunan
e.      Menimbulkan Ketidakpastian Keadaan Ekonomi Masa yang akan Datang
f.       Menyebabkan Daya Saing Produk Nasional Berkurang
g.     Menimbulkan Defisit Neraca Pembayarab
h.     Merosotnya Kesejahteraan Rakyat

Dampak Inflasi bagi Masyarakat :
-         Masyarakat Berpenghasilan Tetap
-         Kreditor atau Debitur
-         Memperbesar Kesenjangan Distribusi Pendapatan
-         Menguntungkan Para Spekulan
-         Mempengaruhi Para Pedagang/Industriawan/Pengusaha


Sumber : buku Ekonomi SMA Kelas X

Tidak ada komentar:

Posting Komentar