Blogger Backgrounds

Kamis, 22 Maret 2012

Indeks Harga dan Inflasi

Indeks Harga dan Inflasi
Tulisan 2
A.  Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga kkonsumen adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau antarwaktu.
Menurut Badan Pusat Stastistik, angka indeks harga adalah angka yang menunjukkan perbandingan harga dalam dua waktu yang berbeda sehingga angka indeks didefinisikan sebagai angka perbandingan antara harga komoditas atau kelompok komoditas yang terjadi pada suatu periode waktu dengan periode waktu yang telah ditentukan.
Tujuan menghitung IHK adalah:
1.     Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergabung pada diagram timbangan IHK.
2.     Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi.
3.     Sebagai pe nghitung penyesuain upah minimum kabupaten.
4.     Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan masyarakat yang ada dipasar.
Dengan demikian dalam menghitung IHK setiap harga komoditas diberi bobot yang mencerminkan tingkat pentingnya komoditas tersebut.

B.  Inflasi

1.     Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus ( kontinu ).
Artinya : tingkat harga yang dianggap tinggi belum menunjukkan inflasi, dianggap inflasi jika terjadi proses kenaikan harga yang terus-menerus dan saling pengaruh mempengaruhi.

Tanda Terjadi Inflasi :
-         Adanya kecenderungan harga-harga meningkat.
-         Peningkatan harga terus menerus.
-         Harga yang meningkat secara umum.

2.     Penggolongan Inflasi
a.     Berdasarkan Sumber Terjadinya Inflasi:
-         Inflasi yang berasal dari dalam negeri
-         Inflasi yang berasal dari luar negeri
b.     Berdasarkan Cakupan Pengaruh Kenaikan Harga
c.      Berdasarkan Parah atau Tidaknya Inflasi:
-         Inflasi ringan (dibawah 10% setahun )
-         Inflasi sedang ( antara 10%-30 % setahun )
-         Inflasi berat ( antara 30 % - 100 % setahun )
-         Inflasi tak terkendali ( diatas 100 % setahun )
Pada penggolongan inflasi ini berguna untuk melihat dampak dari inflasi yang bersangkutan.

3.     Sebab-Sebab Timbulnya Inflasi
a.     Tarikan Permintaan ( Demand Full Inflation )
b.     Desakan Biaya ( Cost Push Inflation )
Inflasi yang terjadi karena penurunan agregat sering di sebut cost push inflation.


c.      Inflasi Campuran
Inflasi campuran adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi ( campuran ) antara unsur inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
d.     Inflasi Impor atau Imported Inflation
Imported inflation adalah inflasi yang terjadi akibat pengaruh inflasi dari luar negeri.

4.     Pengukuran Laju Inflasi
Untuk menentukan besar harga kenaikkan harga barang terlebih dahulu dihitung angka indeks harga. Angka indeks harga adalah pebandingan harga-harga barang  tertentu pada suatu periode yang berbeda atau pada periode yang sama dalam bentuk presentasi.
a.     Metode Pengukuran Indeks Harga
Ada dua metode dasar yang digunakan untuk menghitung indeks harga, yaitu indeks Laspeyres dan indeks Paasche yang menggunakan jumlah barang pada tahun sekarang sebagai basis.


b.     Cara Mengukur Laju Inflasi
-         GNP Deflator
GNP Deflator adalah suatu indekks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna mendapatkan nilai rill GNP.
GNP Deflator digunakan untuk menghilangkan pengaruh perubahan harga dan mencatat yang sebenarnya.
-         Indeks Harga Konsumen ( IHK )
Indeks harga konsumen mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumen. IHK mengukur biaya yang langsung dibayar oleh konsumen pada tingkat harga eceran.

5.     Mengatasi Inflasi
Usaha mengatasi inflasi haruslah dengan dimulai sebab-sebab terjadinya inflasi supaya dapat dicari jalan keluarnya, yaitu bagaimana memecahkan masalah inflasi atau bagaimana membebaskan masyarakat dari tekanan inflasi.
Oleh karena itu, untuk menanggulangi inflasi yang utama ialah bagaimana menekan laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar pula mengurangi jumlah uang yang beredar.
Untuk mencapai sasaran dalam mengatasinya ada 3 kebijakan :
a.     Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (  keuangan ) yang bertujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan moneter tersebut adalah :
-         Politik Diskonto terhadap Bank Umum
Bank Indonesia memerintah bank umum agar mengurangi atau mempersempit pemberian kredit kepada masyarakat dengan cara menaikkan bunga pengaman sehingga uang yang beredar akan menurun.
-         Politik Pasar Terbuka
Bank Indonesia akan menjual surat-surat berharga ( seperti obligasi ) ke pasar modal.
-         Menaikkan Cash Ratio
Bank sentra pada umumnya menentukan angka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban giral bank. Angka banding tersebut bisa disebut minimum cash ration.
-         Kebijakan Kredit
Kebijakan kredit dapat dilakukan dengan cara pemberian kredit secara selektif.
b.     Kebijakan Fiskal
-         Mengatur Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
-         Menaikan Tarif  Pajak
-         Mengadakan Pinjaman Pemerintah
c.      Kebijakan Nonmoneter ( Kebijakan Rill )
-         Menaikkan Hasil Produksi
-         Kebijakan Upah
-         Pengawasan Harga

6.     Dampak Inflasi
Dampak inflasi terhadap perekonomian adalah :
a.     Investasi Berkurang
b.     Mendorong Tingkat Bunga
c.      Mendorong Tindakan Spekulatif
d.     Menimbulkan Kegagalan Pelaksanaan Pembangunan
e.      Menimbulkan Ketidakpastian Keadaan Ekonomi Masa yang akan Datang
f.       Menyebabkan Daya Saing Produk Nasional Berkurang
g.     Menimbulkan Defisit Neraca Pembayarab
h.     Merosotnya Kesejahteraan Rakyat

Dampak Inflasi bagi Masyarakat :
-         Masyarakat Berpenghasilan Tetap
-         Kreditor atau Debitur
-         Memperbesar Kesenjangan Distribusi Pendapatan
-         Menguntungkan Para Spekulan
-         Mempengaruhi Para Pedagang/Industriawan/Pengusaha


Sumber : buku Ekonomi SMA Kelas X

PENDAPATAN NASIONAL


PENDAPATAN NASIONAL

Tulisan 1
Konsep pendapatan Nasional begitu terkenal, bahkan orang yang tidak mengetahui ilmu ekonomi pun pernah mendengarnya. Pengertiannya sederhana saja, yaitu penjumlahan dari semua pendapatan individ, namun kenyataanya tidak sesederhana pengertian tersebut.
Menurut ahli ekonomi modern, alat utama sebagai pengukur kegitan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto ( Gross National Product, GNP ), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan di ukur menurut harga pasar. Oleh karena itu, pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam kurun waku tertentu yang biasanya satu tahun yang dinyatakan dalam satuan uang.
Berikut akan dijelaskan konsep pendapatan nasional .
1.     Produk  Domestik Bruto ( Gross Domestic Product )
Produk domestik bruto merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara ( domestic ) selama 1 tahun.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, maka jumlahnya masih bersifat bruto/kotor.
Semua hasil produksi orang/perusahaan asing di dalam negeri yang harus dibayarkan disebut factor income payment to abroad, sedangkan hasil produksi diluar negeri yang diterima disebut factor income receipt from abroad.
GNP – n = GNP atau GNP + n = GDP

2.     Produk Nasional Bruto ( Gross National Product )
Produk Nasional Bruto atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama 1 tahun. Dalam pengertian GNP ini, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada diluar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah tersebut. Perbedaan PDB (GNP) dengan PNB (GNB) GNP terletak pada net factor income saja.
Jika GDP lebih besar dari GNP, maka penanaman modal asing lebih besar dari penanaman modal negara itu diluar negari. Jika GDP lebih kecil dari GNP biasanya negara itu mampu menanamkan modal lebih banyak di luar negeri dari pada menerima modal asing dari luar negeri.

3.     Produk Nasional Neto ( Net National Product )
Produk Nasional Neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan yang disebut juga replacement dari barang modal.
NNP=GNP-Penyusutan (Replacement)

4.     Pendapatan Nasional Neto ( Net National Income )
Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain,contoh : pajak penjualan,pajak import,bea eksport, dan cukai-cukai.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

5.     Pendapatan Perseorangan ( Personal Income )
Pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan terlebih dahulu NNI harus dikurangi dengan :
-         Pajak laba perusahaan
-         Laba yang tidak dibagi
-         Iuran pensiun
PI = NNI – ( pajak perusahaan + laba ditahan + iuran jaminan sosial) + transfer payment

6.     Pendapatan yang dapat Dibelanjakan ( Disposable Income )
Diponsable income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Pajak langsung( direct tax) adalah paak yang bebanya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya langsung ditanggung oleh wajib pajak, contoh : pajak pendapatan.
Disponsable income = Personal income – Direct tax (pajak penghasilan)


Pendekatan Pendapatan Nasional
Untuk menghitung pendapatan nasional dapat digunakan tiga metode yang akan dijelaskan dibawah ini.
1.     Pendekatan Produksi
Penghitungan pendapatan nasional dengan pendapatan produksi adalah dengan menghitung jumlah produksi masing-masing sektor ekonomi kemudian dijumlahkan.
NI = E + A + I + N + J
Ket :
a.     A = agraris
b.     I = industri
c.      N = perdagangan
d.     J = jasa
e.      NI = national income
2.     Pendekatan Pendapatan
Pendapatan nasional ditentukan dengan menjumlahkan pendapatan yang diperoleh para pekerja, pendapatan para pengusaha, dan pendapatan pemilik modal yang dapat berupa upah atau gaji, bunga modal,dan laba.
Menurut Suryana, pendekatan ini dilakukan dengan cara menjumlahkan pendapatan dari faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Pendapatan yang dihitung adalah pendapatan yang diperoleh oleh mereka yang memiliki faktor-faktor produksi, seperti pemilik modal, pekerja, dan pengusaha.
NI = w + r + i + p
Ket:
W = wages           i = interest
R = rent                p = profit

3.     Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional dapat dihitung dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Pengeluaran masyarakat dapat dibedakan sebagai berikut :
a.     Pengeluaran konsumsi rumah tangga ( C )
b.     Pengeluaran konsumsi pemerintah ( G )
c.      Pembentukan modal tetap bruto seperti persediaan barang-barang dan alat-alat produksi tahan lama ( I )
d.     Ekspor barang dan jasa (X) dan jasa dikurangi impor barang dan jasa ( M )
NI = C+G+I+(X-M)


Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional perlu dihitung untuk berbagai maksud dan tujuan sebagai berikut :
a.     Mengukur Tingkat Kemakmuran
b.     Mengetahui Struktur Perekonomian
c.      Mengetahui Pertumbuhan Perekonomian
d.     Membandingkan Perekonomian Antardaerah dan Antarnegara
e.      Merumuskan Kebijakan Pemerintah



Sumber : buku Ekonomi SMA Kelas X

Senin, 12 Maret 2012

Peta Perekonomian Indonesia


Peta Perekonomian Indonesia


Tugas minggu ke-6

A. Keadaan Geografis Indonesia

1.     Pulau-Pulau di Indonesia

Pulau Indonesia sangatlah beragam dan banyak sehingga Indonesia disebut negara kepulauan. Hal ini karena Indonesia terdiri dari banyak pulau baik pulau besar maupun pulau kecil. Kurang lebih terdapat 17.504 pulau dengan garis pantai kira-kira sepanjang 81ribu  kilometer dimiliki negara ini. Dengan banyaknya pulau dan panjangnya garis pantai, menjadikan negara Indonesia disebut negara kepulauan terbesar.
Dari sekian banyak pulau yang ada di Indonesia terdapat 5 pulau terbesar di dunia yaitu pulau Papua dengan luas 890.000 Km², Kalimantan dengan luas 743.330 Km², Sumatera dengan luas 425.000 Km², Sulawesi dengan luas 174.600 Km², dan Jawa dengan luas 126.700 Km².
Dari 17.504 pulau,hanya 69.000 pulau yang bernama,sisanya sebanyak 10.600an  pulau belum bernama. Umumnya pulau-pulau tersebut kecil dan tidak berpenghuni.
Pulau Indonesia paling barat adalah pulau Weh dengan Sabang sebagai kota paling barat. Sedangkangkan pulau paling timur adalah pulau Papua dengan Merauke sebagai kota paling timur.

-         Kelebihan Negara Kepulauan
Banyaknya pulau yang ada di Indonesia akan menjadi kekuatan dan kesempatan  jika sebagian besar merupakan kepulaaan yang subur dan memiliki kekayaan alam yang banyak. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan kekayaan alam dapat menghasilkan komoditi-komoditi barang dagang baik untuk pasar lokal maupun pasar internasional. Dengan keindahan alamnya pun dapat dikembangkan sehingga dapat menarik wisatawan lokal maupun interlokal melalui industri pariwisata sehingga dapat memberi masukan penghasilan untuk negara dan masyarakat sekitarnya. Diantaranya terdapat pulau Bali,Lombok,Wakatabi yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata yang indah.
-         Kekurangan Negara Kepulauan
Namun dengan besarnya negara kepulauan di Indonesia , Indonesia memiliki kelemahan yaitu sulitnya menjaga keamanan dan kesatuan. Seperti contohnya pulau Sipadan dan Ligitan diklaim sebagai pulau milik negara Malaysia. Maka dari itu kita harus menjaga pulau-pulau yang dimiliki khususnya pulau yang paling luar yang langsung berbatasan dengan negara-negara tetangga. Jika tidak maka pulau-pulau tersebut akan diklaim dan  jatuh ketangan para negara tetangga.
Tidak itu saja kekayaan Indonesia tidak seutuhnya dapat dinikmati oleh bangsa Indonesia saja melainkan lebih banyak menguntungkan para investor-investor dari luar negeri. Dan masih banyak pengambilan secara illegal oleh para orang-orang yang tidak bertanggung jawab,sehingga dibutuhkan pengawasan yang besar terhadap orang-orang yang tidak berhak. Strategi berwawasan ruang sudah dirasa cukup tepat dalam mengatasi masalah ini.

2.     Musim di Indonesia


Letak geografis Indonesia menyebabkan wilayah Indonesia memiliki iklim muson,yang berpengaruh terhadap iklim di Indonesia. Perubahan iklim Indonesia terjadi dari musim hujan dan musim kemarau.
Dengan iklim yang seperti ini menyebabkan beberapa produksi bisa meningkat.
dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut sehingga dapat bersaing dengan pasar internasional dan lokal.


3.     Pertambangan Indonesia

Indonesia memiliki pulau – pulau dalam jumlah banyak, dan juga penduduk yang banyak. Jika kita melihat akan negara kita, maka sesungguhnya Indonesia diberkahi dengan sumber daya alam yang berlimpah, minyak, kayu, dan mineral.
Berada di titik pertemuan 3 lempeng tektonik; Eurasian, Samudra Hindia, dan Samudra pasifik, dengan struktur  geologis yang unik tersebut,  Indonesia menyimpan kekayaan cadangan energi dan mineral yang sangat besar. Secara global, Indonesia termasuk ke dalam sepuluh besar industri terbesar di dunia, terutama mineral dan logamnya. Industri pertambangan merupakan sektor yang sangat penting bagi perekonomian di Indonesia.
Indonesia merupakan negara terbesar ke dua penghasil timah, pengekspor terbesar batu bara ke tiga di dunia , pengsasil tembaga terbesar ketiga di dunia. Dulu indonesia merupakan salah satu negara terbesar pengekspor minyak mentah di dunia namun sejak 2004 Indonesia menjadi pengimport bersih ketika lahan pertambangannya semakin menua dan permintaan domestik lebih tinggi dari pada jumlah produksi minyak  sebagaimanaminyaktelahdiubahdenganpenambahanproporsienergi. 
Sektor pertambangan memberikan kontribusi yang sangat besar pada perekonomian Indonesia dengan membuka lapangan kerja bagi jutaan orang. Data bulan september menunjukkan bahwa pertambangan menyumbangkan 11,5% pada GDP Indonesia atau senilai 142,1 Trilyun. Pertambangan tembaga Freeport sendiri menyumbangkan hampir 50% pada produk gross regional Papua pada tahun 2000.

Baru baru ini BMI (Business Monitor International) meramalkan nilai industri pertambangan bertumbuh stabil sebesar 10- 11% per tahun antara tahun 2010- 2014 yang diperkirakan dapat mencapai US$ 123 Milyar.
Pertambangan di Indonesia secara geologis berpotensi untuk menuai keuntungan sampai 150 kedepan, Indonesia memimpin operasi oleh perusahaan raksasa seperti Freeport dan Newmont, sektor pertambangan domestik perlu untuk meningkatkan usaha agar dapat mengidentifikasi deposit pertambangan besar agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja.
Sesungguhnya peningkatan dalam eksplorasi, penemuan dan pengembangan sumber mineral dan logam baru merupakan hal yang esensial untuk mendukung industri pertambangan Indonesia dalam jangka panjang.
Negara ini memiliki area luas yang masih belum pernah dieksplorasi dengan teknologi modern. Hal itu mencakup deposit yang luar biasa besar yang sedang menunggu untuk dieksporasi di wilayah timur nusantara. Meskipun negara kita masih banyak deposit yang besar, tapi jangan kita memberikan semua potensi yang ada kepada investor, semuanya perlu di jaga dan dilestarikan akan kekayaan tambang yang ada di Indonesia.

4.     Letak Strategis Indonesia

Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudera. Dengan letak staregis tersebut maka harus bisa memanfaatkannya. Sejak sebelum kemerdekaan -pun Indonesia telah menjadi tempat singgah dan transaksi anta rkedua benua dan benua-benua lainnya.Dengan letak yang sangat strategis tersebut kita harus dapat memanfaatkannya, sedemikian rupa sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi, akan singgah dan membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian Indonesia. Yang perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala sesuatu, seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara serta infrastruktur lainnya.


B. Mata Pencaharian

Mata  pencaharian dapat dilihat dari corak kehidupan penduduk setempat berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya.kehidupan penduduk dapat dibedakan menjadi dua corak yakni corak kehidupan tradisional (sederhana) dan corak kehidupan modern (kompleks).
Mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia, mengarah ke sektor bercocok tanam seperti pertanian dan perkebunan namun tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang. Karena tanah Indonesia yang sangat subur dengan mengandung berbagai macam mineral didalamnya, mendorong masyarakat Indonesia untuk mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam itu untuk bercocok tanam dan menjadikannya sebagai mata pencaharian bagi mereka yang tinggal di dataran tinggi (pegunungan).
Selain bercocok tanam, sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di dataran rendah (daerah pantai) mata pencaharian mereka mengarah ke sektor kelautan. Para nelayan memanfaatkan kekayaan bawah laut Indonesia sebagai sumber mata pencahariannya. Tidak itu saja masih banyak mata pencaharian di Indonesia seperti di bidang pertambangan, kehutanan,pariwisata,perindustrian,
Sedangkan, mata pencaharian penduduk di perkotaan mengarah kepada sektor pembangunan, perindustrian, transportasi, pariwisata dll. Daerah perkotaan khususnya di kota-kota besar di pandang sebagai lahan sumber mata pencaharian dengan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mata pencaharian dalam sektor bercocok tanam ataupun  nelayan di daerah pedesaan/pantai. Namun, memiliki mata pencaharian di sektor tersebut juga memerlukan kemampuan dan keahlian yang profesional dalam menjalankan pekerjaannya.
Karena tingginya penghasilan didaerah perkotaan, menyebabkan masyarakat pedesaan tertarik untuk bekerja di perkotaan yang akhirnya mereka meninggalkan desanya untuk transmigrasi ke kota walaupun mereka berbekal pendidikan yang tidak cukup tinggi. Hal ini menyebabkan, terjadinya kepadatan penduduk di daerah perkotaan juga meningkatkan angka pengangguran di kota karena lahan pekerjaan yang terbatas.
Mata pencaharian masyarakat di kota sebagian besar sebagai pegawai kantoran, banyak juga yang berdagang atau membuka bisnis sendiri sebagai mata pencaharian mereka. Perbedaan mata pencaharian antara di kota dengan di desa, dilihat dari lingkungan lahan di pedesaan sebagian besar digunakan untuk pertanian, sedangkan dikota sudah tidak ada lahan yang digunakan untuk penghijauan. Lahan-lahan di perkotaan banyak digunakan untuk pembangunan gedung-gedung bertingkat, perumahan eliet, dan mall-mall besar. Hal ini, dikarenakan daerah perkotaan telah mengalami pengaruh globalisasi yang menyebabkan tingkat perekonomian di kota juga meningkat.
Pada dasarnya mata pencaharian di Indonesia adalah sebagai petani tetapi pemerintah kurang meperdulikannya, jika pemerintah membantu petani-petani yang ada maka Indonesia pun dapat menjadi penghasil beras terbesar dan pengekspor beras terbesar, namun pada kenyataannya tidak begitu petani di Indonesia pun tidak mendapat kesejahteraan dan semestinya mereka terkesan diabaikan nasibnya, sekarang Indonesia sampai mengimport beras dari luar negeri yang makin membuat buruk petani di Indonesia.



C. Sumber Daya Manusia

1.     Laju Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan berbagai macam permasalahan bagi negara jika tidak diikuti dengan peningkatan produksi.
Banyak penduduk juga akan menambah beban sumber daya yang belum produktif .
Pertumbuhan penduduk secara umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan alami, pertumbuhan migrasi, dan pertumbuhan penduduk total.
A.   Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pa = L – M  ( Pa = Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian )
  1. Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pm = I – E  ( Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi )
  2. Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan rumus berikut ini : P = (L – M) + (I – E)  ( P = Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi )

Jumlah penduduk Indonesia yang semakin banyak dari tahun ke tahun tentunya menimbulkan dampak terhadap kehidupan social ekonomi Indonesia. Beberapa dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dari banyaknya jumlah penduduk, antara lain:
A.   meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas sosial
B.   meningkatnya persaingan dalam dunia kerja sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja
C.   meningkatnya angka pengangguran (bagi mereka yang tidak mampu bersaing)
Adapun usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
A.   Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana.
B.   Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.
C.   Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.


2.     Penyebaran Penduduk

Penyebaran penduduk dapatlah diartikan pindahnya penduduk dari satu tempat ke tempat lain oleh apapun sebabnya, yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan penduduk. Prosesnya dengan imigrasi atau emigrasi dan transmigrasi.
Ada dua faktor yang mempengaruhi penyebaran penduduk, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.Faktor pendorong dapat disebabkan oleh alasan ekonomi, politis dan agama. Contohnya orang Vietnam yang mengungsi, orang Yahudi yang kembali ke Cina setelah Perang Dunia II, orang islam di India yang beremigrasi massal ke Pakistan. Faktor penarik sifatnya umum, misal propaganda suatu Negara untuk menarik para imigran.

Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1.Kepadatan penduduk aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya. Data kepadatan penduduk aritmatik sangat bermanfaat.Contohnya adalah dengan diketahui tingkat kepadatan penduduk di suatuwilayah, maka dapat digunakan untuk perencanaan penyediaan fasilitas sosial.Jika pada suatu daerah memiliki kepadatan penduduk aritmatik yang rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dapat digabung dengan daerah yang berdekatan.
2. Kepadatan penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain tidak seimbang. Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu dengan provinsi yang lain juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaran penduduk tidak merata.Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan Madura.Padahal, luas wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagian kecil dari luas wilayah negara Indonesia.Akibatnya, pulau Jawa dan Madura memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sedangkan di daerah-daerah lain tingkat penduduknya rendah.Provinsi yang paling padat penduduknya adalah Daerah KhususIbu Kota Jakarta.
Kepadatan penduduk eratkaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya.Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.
Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya.Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya tekanan=tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkunganny atinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah tersebut dalam mendukung kehidupan.

3. Angkatan Kerja

A.Pengertian
1. Tenaga kerja adalah jumlah orang yang di minta untuk melaksanakan suatu pekerjaan pada tingkat upah tertentu
2. Angkatan kerja adalah penduduk berusia kerja, yaitu antara 15 tahun hingga 65 tahun, yang bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan
3. Kesempatan kerja adalah lowongan pekerjaan yang dapat di isi oleh pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan.
B. Hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran.
Jumlah penduduk mempunyai hubungan langsung dengan jumlah angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran. Semakin tinggi jumlah penduduk suatu Negara, semakin tinggi juga jumlah angkatan kerja kesempatan kerja dan pengangguran di Negara tersebut.
C. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
1. Tingkat pengangguran tinggi
2. Jumlah angkatan kerja tinggi
3. Tingkat pendidikan dan ketrampilan angkatan kerja rendah
4. Penyebaran angkatan kerja tidak merata
5. Perlindungan kesejahteraan tenaga kerja kurang maksimal
D. Dampak pengangguran terhadap keamanan lingkungan.
1. Turunnya tingkat kemakmuran masyarakat
2. Jika banyak orang yang menganggur berarti banyak orang yang tidak mempunyai pendapatan. Sehingga permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang sedikit.
3. Kemampuan pemerintah untuk menarik pajak sedikit karena pendapatan masyarakat yang rendah.
4. Dapat menimbulkan masalah politik maupun social misalnya meningkatnya jumlah penduduk miskin banyak kejahatan yang dapat timbul, atau meningkatnya kegiatan ekonomi illegal seperti barang-barang selundupan.
5. Bagi si penganggur sendiri akan mengalami tekanan mental karena merasa tida berguna serta menerima pandangan negative dari masyarakat.
E. Peningkatan mutu tenaga kerja .
Peningkatan mutu tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara :
1. Menyelenggarakan pelatihan untuk pencari kerja
2. Menyelenggarakan pelatihan manajemen di seluruh provinsi
3. Menyelenggrakan pelatihan pematang dengan mengirimkan tenaga kerja terpilih ke luar negeri dan dalam negeri.
4. Meningkatkan prasarana pelatihan untuk untuk pencari kerja dan pegawai pengawas ketenagakerjaan.
5. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan untuk pegawai pengawas ketenaga kerjaan.
F. Peranan pemerintah dalam mengatasi masalah tenaga kerja di Indonesia.
1. Menyusun dan memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan ketenagakerjaan.
2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
3. Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja di dalam negeri
4. Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja di luar negeri
5. Perlindungan tenaga kerja
6. Membina hubungan industrial dalam negeri dan internasional
7. Memonitor pelaksanakan ketenaga kerjaan
8. Menyusun dan melaksanakan program-program yang sekitarnya mendukung tercapainya system ketenaga kerjaan yang ideal.
Pada dasarnya tenaga kerja dibagi ke dalam kelompok angkatan kerja
(labor force) dan bukan angkatan kerja. Yang termasuk dalam angkatan kerja
adalah (1) golongan yang bekerja dan (2) golongan yang menganggur dan
mencari pekerjaan. Menurut BPS (2008), angkatan kerja yang di golongkan
bekerja adalah :
1. Angkatan kerja yang di golongkan bekerja adalah :
a) Mereka yang dalam seminggu sebelum pencacahan melakukan
pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh
penghasilan atau keuntungan yang lamanya bekerja paling sedikit
selama satu jam dalam seminggu yang lalu.
b) Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan
pekerjaan atau bekerja kurang dari satu jam tetapi mereka adalah :
1) Pekerja tetap, pegawai pemerintah / swasta yang saling tidak
masuk kerja karena cuti, sakit, mogok, mangkir ataupun
perusahaan menghentikan kegiatan sementara.
2) Petani yang mengusahakan tanah pertanian yang tidak bekerja
karena menunggu hujan untuk menggarap sawah.
3) Orang yang bekerja di bidang keahlian seperti dokter, dalang,
dan lain-lain.
2. Angkatan kerja yang digolongkan menganggur dan sedang mencari
pekerjaan yaitu:
a) Mereka yang belum pernah bekerja, tetapi saat ini sedang berusaha
mencari pekerjaaan.
b) Mereka yang sudah pernah bekerja, tetapi pada saat pencacahan
menganggur dan berusaha mendapatkan pekerjaan.
c) Mereka yang dibebastugaskan dan sedang berusaha mendapatkan
pekerjaaan.

4 . Sistem Pendidikan

Pendidikan merupakan hal penting dalam membangun sebuah negeri. Pendidikan tidak hanya didapat dalam sekolah formal namun bisa didapat diluar (informal). Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 disebutkan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan definisi ini, dapat difahami bahwa pendidikan nasional berfungsi sebagai proses untuk membentuk kecakapan hidup dan karakter bagi warga negaranya dalam rangka mewujudkan peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat, meskipun nampak ideal namun arah pendidikan yang sebenarnya adalah sekularisme yaitu pemisahan peranan agama dalam pengaturan urusan-urusan kehidupan secara menyeluruh. Dalam UU Sisdiknas tidak disebutkan bahwa yang menjadi landasan pembentukan kecakapan hidup dan karakter peserta didik adalah nilai-nilai dari aqidah islam, melainkan justru nilai-nilai dari demokrasi.
Adanya ketidakseimbangan antara jumlah angkatan kerja dengan besarnyakesempatan kerja mengakibatkan muncul masalah pengangguran tenaga kerja terdidik. Salah satu syarat memasuki pasar kerja adalah diperlukannya tingkat pendidikan yang dapat menunjang suatu pekerjaan tertentu. Pendidikan formal dianggap sebagai investasi yang berguna untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang pekerja, maka semakin tinggi pula produktivitas yang dimilikinya. Dampak lebih jauh lagi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Masalah ketenagakerjaan terutama lama mencari kerja bagi tenaga kerja terdidik merupakan fenomena penting yang akan dipelajari dalam penelitian ini, terutama yang berkaitan dengan peningkatan pendidikan terhadap lama mencari kerja.
Langkah-langkah yang akan dan telah di tempuh pemerintah untuk mengatasi hal ini adalah :
a. Meninjau kembali sitem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum (general), untuk dapat lebih disesuaikan dengan disiplin ilmu khusus yang lebih sesuai dengan tuntutan pembangunan.
b. Menciptakan sarana dan prasarananya pendidikan yang lebih mendukung langkah pertama.


D.   Investasi

Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memproleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.
Jenis-Jenis Investasi
Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
a. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.
b. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
c. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.
d. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
g. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
h. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya

Keunggulan dan Kekurangan Setiap Investasi
a. Produk perbankan
(1) Tabungan
Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan banyak kemudahan, antara lain:
• Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank dan ATM
• Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain.
• Dijamin pemerintah, sampai tahun 2006.
Kekurangan:
• Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.
• Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.

(2) Rekening koran (cheque/giro)
Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk melakukan transaksi keuangan.
Kemudahan, antara lain:
• Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairan cek.
• Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa menggunakan uang tunai dan tanpa harus datang ke bank.
• Dijamin oleh pemerintah.
Kekurangan:
• Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah
• Bunga kena pajak 20%.

(3) Deposito berjangka
Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu.
Kemudahan, antara lain:
• Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.
• Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu
tertentu.
• Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank yang sama.
• Dijamin oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x 0.80, 12% x (31/365) x IDR 1,000,000 x 0.80.
Kekurangan:
• Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo
• Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.
Kesimpulan:
Dikarenakan sifatnya dan bunga yang diberikan dari suatu produk perbankan berada di bawah rate inflasi, maka produk perbankan tidak sesuai untuk dipakai sebagai alat investasi.
Kelebihan:
• Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi
• Kemudahan bertransaksi
• Jaminan pemerintah
Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat melakukan transaksi.
Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk penempatan dana darurat (emergency fund).

b. Produk investasi
Reksa Dana/Unit Trust
Keunggulan:
• Diversifikasi
• Pilihan investasi yang beragam
• Transparansi
• Peraturan yang ketat
• Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)
• Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)
• Minimum investasi yang rendah.

Untuk memperoleh suatu pertumbuhan yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Bagaimana kita dapat melakukan pembangunan jika dana yang diperlukan untuk itu tidak tersedia atau mencukupi
                Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat. Untuk itulah pemerintah memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran atau biaya rutin pemerintah. Namun sayangnya pemerintah tidak dapat terus-menerus mengandalkan tabungan pemerintah tersebut. Perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah:

    Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri. Untuk menunjang langkah ini perlu diusahakan peningkatan nilai tambah dan kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi yang akan diekspor tersebut.
    Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
    Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanaman modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia.
    Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.






Sumber :


http://vibizconsulting.com/column/index/regional/299/column_national